Pada tanggal 28 Juli 2024, telah dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Nafisa Foundation yang terletak di Perumahan De Naila, Driyorejo, Gresik. Kegiatan ini diikuti oleh 50 anak usia sekolah dasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan karakter mengenai sopan santun pada siswa usia sekolah dasar, menggunakan media PowerPoint yang interaktif dan edukatif. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya sopan santun, contoh-contoh perilaku sopan, serta cara-cara menerapkan nilai sopan santun tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pada awal kegiatan, dilakukan pre-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal anak-anak tentang nilai sopan santun. Hasilnya menunjukkan bahwa 50% dari total peserta memiliki pemahaman yang masih belum baik mengenai perilaku sopan. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar anak-anak belum sepenuhnya menginternalisasi konsep dan praktik sopan santun, baik dalam lingkungan rumah maupun sekolah.
Kegiatan pembinaan ini dirancang untuk menarik minat anak-anak dengan menggunakan media PowerPoint yang didesain secara kreatif dan interaktif. Slide presentasi mencakup gambar-gambar yang relevan, animasi sederhana, serta simulasi situasi nyata yang dapat membantu anak-anak memahami materi dengan lebih baik. Setiap poin materi diuraikan dengan contoh perilaku nyata yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara menyapa orang yang lebih tua, berbicara dengan sopan, dan mengekspresikan terima kasih. Selain itu, anak-anak diajak untuk berpartisipasi secara aktif melalui tanya jawab dan diskusi kelompok kecil untuk berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan perilaku sopan di rumah atau sekolah.
Sesi pembelajaran ini tidak hanya berfokus pada aspek teoritis, tetapi juga pada penerapan praktis melalui simulasi situasi. Misalnya, anak-anak diminta untuk memerankan adegan sehari-hari, seperti menyapa guru di sekolah, membantu teman yang kesulitan, dan cara menolak ajakan dengan sopan. Simulasi ini dirancang agar mereka dapat berlatih menggunakan sopan santun secara langsung, sehingga nilai-nilai yang disampaikan dapat diinternalisasi dengan lebih baik.
Penilaian pasca pembinaan dilakukan dengan metode post-test untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman anak-anak meningkat setelah mengikuti sesi pembinaan. Hasilnya sangat memuaskan, menunjukkan peningkatan signifikan di mana sebanyak 90% peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sopan santun dan bagaimana menerapkannya dalam interaksi sehari-hari. Selain itu, umpan balik dari peserta menunjukkan bahwa mereka merasa lebih percaya diri untuk menerapkan perilaku sopan santun dalam kehidupan mereka.
Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari pendekatan yang digunakan, yaitu pembelajaran interaktif berbasis teknologi melalui media PowerPoint. Penggunaan media ini memungkinkan anak-anak untuk lebih fokus, tertarik, dan terlibat dalam proses pembelajaran. Interaksi aktif yang diciptakan melalui tanya jawab, diskusi, serta simulasi situasi sehari-hari mampu menstimulasi pemahaman anak-anak dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Di samping itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya sopan santun bagi perkembangan karakter siswa usia sekolah dasar. Anak-anak tidak hanya diajarkan tentang apa itu sopan santun, tetapi juga mengapa sikap ini penting dan bagaimana mereka dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi modal berharga dalam membentuk generasi muda yang memiliki etika dan budi pekerti yang baik.
Dengan adanya program pembinaan ini, diharapkan bahwa nilai-nilai sopan santun dapat terus dipelihara dan diterapkan oleh anak-anak dalam setiap interaksi mereka, baik di rumah, sekolah, maupun dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah kecil namun signifikan dalam upaya pengembangan karakter positif pada anak-anak usia sekolah dasar.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Nafisa Foundation ini memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya sopan santun. Melalui pendekatan yang inovatif dan partisipatif, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga pengalaman langsung yang mendalam. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program pembinaan karakter lainnya di berbagai lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat.
Komentar Terbaru