Dalam rangka menjalankan salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, Tim Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melaksanakan kegiatan pelatihan dengan tema “Penulisan Buku Ajar Berbasis AI”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, bertempat di SDN 2 Pandanpancur, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan. Pelatihan ini berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 12.00 WIB, diikuti dengan antusias oleh para guru sekolah dasar di lingkungan tersebut.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Dr. Drs. Djuwari, M.Hum, (Dosen PBI) selaku ketua tim, dengan anggota Dr. Muhammad Syaikhon (PDPUD) dan Savira, S.Hum (Dosen PBI)., M.Hum. Pelatihan ini dirancang sebagai bentuk dukungan nyata perguruan tinggi terhadap peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi era digital, khususnya dalam pengembangan bahan ajar yang inovatif dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), para dosen UNUSA berupaya membantu para guru agar mampu menulis dan menyusun buku ajar secara lebih cepat, menarik, dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran abad ke-21.
Dalam sambutannya, Dr. Djuwari menjelaskan bahwa perkembangan teknologi, khususnya AI, telah membuka peluang baru dalam dunia pendidikan. Guru tidak lagi harus mengandalkan cara konvensional dalam menyusun bahan ajar, melainkan dapat memanfaatkan berbagai aplikasi berbasis AI untuk membantu menghasilkan ide, merancang konten, hingga melakukan penyuntingan naskah secara otomatis. “AI bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan untuk memperkuat dan mempercepat proses kreatif mereka,” ujar Dr. Djuwari dalam sesi pembukaan.
Selama sesi pelatihan, para peserta diperkenalkan pada berbagai platform AI yang dapat digunakan untuk menulis buku ajar, seperti ChatGPT, Grammarly, dan Canva for Education. Para dosen memberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari menentukan topik, menyusun kerangka buku, menulis konten berbasis kurikulum, hingga mengedit dan memformat hasil tulisan menjadi naskah buku ajar yang siap digunakan.
Antusiasme para guru terlihat sejak awal kegiatan. Banyak dari mereka yang baru pertama kali mengenal penggunaan AI dalam konteks pendidikan, namun dengan bimbingan intensif dari tim dosen UNUSA, mereka mampu menghasilkan draft buku ajar dalam waktu singkat. Salah satu peserta menyampaikan kesannya bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru. “Kami jadi tahu bahwa menulis buku ajar tidak sesulit yang kami bayangkan. Dengan bantuan AI, kami bisa menulis lebih cepat dan tetap sesuai dengan karakter siswa di sekolah kami,” ungkap salah satu guru peserta.
Menjelang akhir kegiatan, tim dosen UNUSA juga memberikan sesi tanya jawab dan pendampingan individu bagi guru yang ingin mengembangkan naskah buku ajarnya lebih lanjut. Para guru diberi kesempatan untuk berkonsultasi langsung mengenai ide topik, struktur bab, dan pemanfaatan fitur AI yang lebih canggih untuk memperkaya isi buku ajar mereka.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan partisipasi mereka. Dr. Djuwari berharap, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah di berbagai daerah, agar para pendidik semakin siap menghadapi transformasi digital dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar akan terus terjalin, menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing tinggi di era teknologi.(PBI/Dj)
Komentar Terbaru