Gresik, Jawa Timur – Sebanyak 22 mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas X resmi ditarik dari Program Bina Desa di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, setelah lima bulan melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Acara penarikan berlangsung pada Senin (16/12/2024) di Balai Desa Mojosarirejo dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan, baik dari pihak universitas maupun desa.
Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP, Dr. M. Thamrin Hidayat, M.Kes, Wakil Dekan FKIP, Dr. Nafiah, M.Pd, serta Ketua Program Studi PGSD, Sri Hartatik, S.Si., M.Pd. Sementara dari pihak desa, hadir Kepala Desa Mojosarirejo, Bapak Sukendah, S.H, dan tokoh masyarakat setempat, Ustaz Sahlan, M.Pd. Dalam sambutannya, Dr. M. Thamrin Hidayat, M.Kes menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakat Mojosarirejo atas dukungan dan kerja sama selama pelaksanaan program. Ia juga mengapresiasi mahasiswa yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian. “Program ini adalah wujud nyata kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat. Harapannya, baik mahasiswa maupun warga desa dapat sama-sama mendapatkan manfaat positif dari kegiatan ini,” ujar Dr. M.Thamrin.
Selama lima bulan berada di Mojosarirejo, mahasiswa PGSD bekerja dalam kelompok untuk menjalankan berbagai program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Di bidang pendidikan, mahasiswa mengadakan pengajaran kreatif bagi siswa sekolah dasar, pelatihan bagi guru lokal, serta pendampingan belajar untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Di bidang kesehatan, mahasiswa mengadakan penyuluhan tentang pola hidup sehat, pemeriksaan kesehatan sederhana, dan pelatihan dasar pertolongan pertama. Selain itu, mereka juga melaksanakan kegiatan lingkungan, seperti kampanye kebersihan, pengelolaan sampah menjadi kompos, dan pembuatan fasilitas daur ulang sederhana.
Kepala Desa Mojosarirejo, Bapak Sukendah, S.H, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi mahasiswa yang dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas program-program yang telah dilaksanakan. Kehadiran mahasiswa ini tidak hanya memberikan manfaat dalam bentuk kegiatan, tetapi juga menciptakan hubungan kekeluargaan yang erat dengan warga kami,” ungkap Sukendah. Hal senada disampaikan oleh Ustaz Sahlan, M.Pd, yang menyoroti semangat mahasiswa dalam beradaptasi dan menyelesaikan tugas mereka. “Mereka tidak hanya melaksanakan program kerja, tetapi juga membangun kedekatan yang luar biasa dengan masyarakat,” tambahnya.
Sebagai penutup, mahasiswa menyerahkan beberapa hasil program kepada pemerintah desa, termasuk modul pelatihan, fasilitas pengelolaan sampah, dan laporan dokumentasi kegiatan selama program berlangsung. Acara penarikan diakhiri dengan makan bersama sebagai simbol perpisahan yang hangat antara mahasiswa dan masyarakat Mojosarirejo. Program Bina Desa ini diharapkan dapat terus menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara universitas dan masyarakat, sekaligus menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebagai pendidik dan pelaku perubahan di masa depan.
Komentar Terbaru