Abstrak

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keterampilan penting sejak usia dini, namun banyak anak belum memiliki akses pembelajaran yang memadai di rumah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan ibu rumah tangga PKK RW 009 Desa Pepelegi dalam membimbing anak-anak mereka belajar bahasa Inggris melalui pelatihan singkat berbasis pendekatan partisipatif dan kontekstual. Materi yang diajarkan dirancang sederhana agar mudah diterapkan di rumah. Hasil yang diharapkan meliputi peningkatan keterampilan mengajar ibu, terbentuknya model pembelajaran berbasis keluarga, dan publikasi ilmiah sebagai luaran. Program ini diharapkan dapat direplikasi di komunitas lain sebagai bentuk pemberdayaan keluarga.

Kata kunci: pengajaran bahasa Inggris, pembelajaran berbasis rumah, pendidikan keluarga.

Pendahuluan

Bahasa Inggris kini menjadi keterampilan utama di era global, termasuk bagi anak-anak sekolah. Namun, tidak semua keluarga memiliki akses belajar tambahan, terutama ibu rumah tangga yang berperan penting mendampingi anak belajar di rumah. Ibu dapat menjadi sumber belajar efektif karena kedekatan emosional dan kesempatan interaksi yang lebih personal. Melalui kegiatan seperti membaca, bernyanyi, atau bermain edukatif, anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan.
Teori-teori belajar seperti Vygotsky (ZPD), Bandura (Social Learning), dan Bruner (Scaffolding) menegaskan peran ibu sebagai pendukung utama perkembangan bahasa anak melalui interaksi, peniruan, dan bimbingan bertahap.

Metode

Program pengabdian dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif dan edukatif agar ibu-ibu PKK aktif terlibat dalam proses belajar. Tahap awal meliputi identifikasi kebutuhan mitra melalui observasi dan wawancara.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk short course, mencakup penyampaian materi, simulasi mengajar, pendampingan, dan refleksi. Peserta melakukan praktik dalam kelompok kecil dengan metode role-play. Evaluasi dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara singkat untuk menilai efektivitas kegiatan.

Hasil dan Pembahasan

Program diikuti oleh 20 peserta dengan tingkat partisipasi tinggi dan respon positif. Kegiatan diawali dengan perkenalan UNUSA dan FKIP sebagai bentuk pengenalan lembaga.
Materi inti mencakup dua hal:

  1. Kemampuan menyusun kalimat sederhana dalam bahasa Inggris.
  2. Teknik mengajar anak dengan pendekatan kontekstual dan menyenangkan.

Metode pembelajaran interaktif seperti simulasi dan praktik langsung membantu peserta memahami sekaligus percaya diri dalam mengajar anak di rumah. Hasilnya, para ibu mampu menerapkan teori ZPD (Vygotsky), Social Learning (Bandura), dan Scaffolding (Bruner) dalam aktivitas sehari-hari.
Peserta menyampaikan keinginan untuk mengikuti pelatihan lanjutan yang lebih mendalam. Program ini juga mempererat hubungan antara universitas dan masyarakat serta memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa sebagai fasilitator kegiatan.

Kesimpulan

Pelatihan singkat ini menunjukkan bahwa intervensi edukatif sederhana dapat meningkatkan kemampuan ibu rumah tangga dalam mendukung pembelajaran bahasa Inggris anak di rumah. Peserta memperoleh keterampilan dasar berbahasa Inggris dan memahami teknik mengajar yang komunikatif serta menyenangkan. Program ini memperkuat konsep pendidikan keluarga berbasis pemberdayaan masyarakat.

Ucapan Terima Kasih Terima kasih kepada Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) atas dukungan dalam pelaksanaan program, serta kepada mitra pengabdian dan semua pihak yang berkontribusi sejak perencanaan hingga penyelesaian kegiatan.