Surabaya, 25 November 2024 – Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, Universitas WR. Supratman Surabaya (Unipra) melakukan kunjungan studi banding ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) pada hari Senin, 25 November 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 4 dosen dari Unipra yang disambut dengan hangat oleh 5 dosen dari FKIP UNUSA.

Studi banding ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang fasilitas laboratorium yang ada di FKIP UNUSA, yang mendukung pengembangan kompetensi pedagogik calon pendidik. Di FKIP UNUSA, terdapat enam laboratorium yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, yaitu laboratorium Microteaching, BCCT, Seni, PKN/IPS, Bahasa, dan MIPA. Namun, fokus utama dari studi banding kali ini adalah laboratorium Microteaching, yang diharapkan dapat memberikan banyak pembelajaran tentang penerapan teknologi dan metode pengajaran yang efektif bagi calon pendidik.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting dari FKIP UNUSA, di antaranya Dekan FKIP UNUSA, Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, M.Pd., Wakil Dekan FKIP UNUSA, Dr. Nafiah, M.Pd., serta Kepala Laboratorium Microteaching FKIP UNUSA, Afib Rulyansah, S.Pd., dan beberapa perwakilan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yaitu Sri Hartatik, S.Si., M.Pd., yang menjabat sebagai Kepala Program Studi PGSD, serta Sekretaris Program Studi PGSD, Dr. Dewi Widiana, M.Pd.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, Dekan FKIP UNUSA, menyampaikan bahwa studi banding ini merupakan langkah penting dalam menjalin kerja sama antar institusi untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam dunia pendidikan. “Kami sangat senang dapat menerima kunjungan dari Universitas WR. Supratman Surabaya, khususnya untuk membahas pengembangan laboratorium yang kami miliki di FKIP UNUSA. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk saling belajar dan meningkatkan kualitas pengajaran di masing-masing kampus,” ujarnya.

Afib Rulyansah, S.Pd., Kepala Laboratorium Microteaching FKIP UNUSA, juga menyampaikan pemaparan terkait fasilitas dan metode yang digunakan di laboratorium tersebut. Ia menjelaskan bahwa laboratorium Microteaching di FKIP UNUSA memiliki peralatan modern yang mendukung mahasiswa untuk berlatih mengajar dengan simulasi yang sangat mendekati kondisi nyata di kelas. “Laboratorium ini memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mengajar dengan berbagai media dan metode yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar secara profesional,” terang Afib.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Sri Hartatik, S.Si., M.Pd., Kepala Prodi PGSD, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas kurikulum di Prodi PGSD UNUSA. “Kami berharap hasil dari studi banding ini dapat diterapkan dalam kurikulum PGSD dan laboratorium-laboratorium yang ada untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa,” ujarnya.

Dr. Dewi Widiana, M.Pd., Sekretaris Program Studi PGSD, juga menekankan pentingnya kolaborasi antar institusi pendidikan. “Dengan adanya studi banding ini, kami dapat memperluas wawasan dan berbagi pengalaman dalam hal pengembangan kurikulum, penggunaan teknologi pembelajaran, serta pengelolaan laboratorium untuk mendukung kegiatan akademik,” katanya.

Dosen-dosen dari Unipra pun sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan oleh UNUSA untuk belajar lebih dalam mengenai pengelolaan laboratorium Microteaching dan fasilitas lainnya. Mereka berharap bisa mengadopsi beberapa aspek yang ada di FKIP UNUSA untuk diterapkan di kampus mereka. “Kami datang ke sini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya, terutama terkait dengan pengelolaan laboratorium Microteaching yang sudah sangat bagus di FKIP UNUSA. Ini tentu akan menjadi referensi berharga bagi kami di Unipra,” kata salah satu dosen Unipra yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk berdiskusi mengenai kemungkinan kerja sama lebih lanjut antara kedua universitas, baik dalam bentuk pengembangan fasilitas akademik maupun kolaborasi dalam program-program pendidikan lainnya. Para peserta studi banding berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat di masa mendatang, serta saling berbagi pengalaman dan sumber daya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Dengan adanya kegiatan studi banding ini, diharapkan akan tercipta hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, serta memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan.