Acara Focus Group Discussion (FGD) pembelajaran dan teknologi bantu (teknologi asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus di perguruan tinggi dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 September 2021 jam 09.00-selesai melalui online Zoom meeting. Acara FGD ini sebagai rangkaian kegiatan Program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris (S1 PBI) yang telah menerima Dana Bantuan Program Pembelajaran dan Teknologi Bantu (Teknologi Asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2021. Acara ini dihadiri oleh 37 partisipan yang terdiri dari kalangan internal dan eksternal Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Peserta internal terdiri dari tim taskforce, dosen, staf administrasi dan mahasiswa, sedangkan peserta eksternal terdiri dari mitra prodi S1 PBI diantaranya SMPN 39 Surabaya, SD  Narasumber utama yang diundang dalam FGD ini yaitu Prof. Dr. Budiyanto, M. Pd. Beliau adalah wakil ketua II Asosiasi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKHI) Pusat/Nasional. Dalam acara tersebut, Prof. Acung Kacung Marijan menyampaikan dalam sambutannya bahwa “Education for All” yang berarti pendidikan untuk semua dan untuk semua kalangan, tidak terkecuali bagi orang dengan berkebutuhan khusus.

Unusa merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menerima orang dengan berkebutuhan khusus untuk menempuh studi di semua program studi yang tersedia, kecuali kesehatan, kedokteran dan keperawatan serta kebidanan karena memerlukan persyaratan khusus untuk beberapa prodi tersebut. Lebih lanjut, Prof. Budiyanto berpendapat bahwa untuk mahasiswa berkebutuhan khusus dengan kondisi autis, beliau menjelaskan bahwa layanan pembelajaran bagi mahasiswa autis pada dasarnya sama dengan mahasiswa pada umumnya sehingga tidak ada alat khusus yang harus disediakan oleh dosen terhadap mahasiswa autis. Dalam acara tersebut kaprodi S1 PBI juga melakukan presentasi tentang penerapan blended learning yang diterapkan mahasiswa autis pada mata kuliah skripsi yang merupakan inovasi pada pembelajaran berkebutuhan khusus. Acara dilanjutkan dengan FGD yang diikuti oleh semua peserta dan dibagi empat kelompok dalam breakout room. Di akhir acara, Prof. Budiyanto memberikan tanggapan atas pertanyaan dan masukan terkait topik FGD dan moderator memberikan kesimpulan dari acara FGD tersebut.